Cari Blog Ini

Sabtu, 18 Juni 2011

PENINGGALAN ZAMAN ARKEOLOGI KLASIK

Kepurbakalaan Trinil
Kepurbakalaan Trinil terletak di Dukuh Pilang, Desa Kawu,Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. Berjarak kurang lebih 14 Km dari Kota Ngawi kearah Barat daya pada Km 11 jalan raya jurusan Ngawi Solo terdapat pertigaan belok kekanan arah utara menelusuri jalan beraspal sepanjang 3 Km menuju Museum Trinil dan sekitarnya. Pada sudut tenggara di halaman museum berdiri monument yang didirikan oleh EUGENEDOUBIS yang menunjukkan posisi temuan Pithecanthropus I pada tahun 1891/1893.
Sejarah penelitian Palacoanthropologi di Indonesia.
Penelitian ilmiah tentang fosil manusia dikelompokkan menjadi 3 tahap :
Tahap I tahun 1889 – 1909.
Tahap II tahun 1931 – 1941
Tahap III tahun 1952 sampai sekarang.
1. Penemuan dan penelitian fosil manusia Purba tahap I dikalukan oleh Van Rietroboten dan Eugene Debois di wajak dekat campur darat Tulungagung pada tahun 1889 dan1890, manusia disebut Homo Wajakensis.Pernemuan berikutnya di daerah Trini Ngawi mulai tahun1890 – 1907 berupa gigi geraham, atap tengkorak danlainnya, milik Pithecanthropun erectus. Kemudian tahun 1907 – 1908 Nj.Selenka mengadakan penyelidikan dan penggalian diTrinil tidak menemukan fosil manusia tetapi banyak menemukan fosil hewan dan tumbuhan, sehingga berguna dalam memahami lingkungan plestosin tengah di daerah tersebut.
2. Penemuan dan Penelitian manusia Purba tahap II tahun1931-1933 oleh Ter Haar, oppenoorth dan Von Koenigswald menemukan sejumlah besar tengkorak dan tulang kering Pithecanthropus Soloensis di Ngandong. Kabupaten Blora.Selanjutnya tahun 1936 Tjokrohandojo di bawah pimpinan Dufyes menemukan Mojokertensis. Tahun 1936 – 1941dilakukan penyelidikan di daerah Sangiran Surakarta oleh Von Koenigswald, penemuannya berupa Pithecanthropus Erctus dan Meganthropus Palacojavanicus.
3. Penyelidikan Tahap III mulai tahun 1952 di daerah Sangiran menemukan Pithecanthropus Soloensis, kemudian diSambung Macan Sragen dan lainnya.
Hasil penelitian:
Tahap I disimpan di Leiden Belanda Hasil penelitian
Tahap II disimpan di Frankfurt Jerman.
Tahap III disimpan di laboratoriumPalacoantropologi Yogyakarta Indonesia.
Manusia Trinil Lokasi di Dukuh Pilang, Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar,Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Lokasi ini merupakan salah satu tempat hunian manusia masa Plestosin tengah kurang lebih 1juta tahun yang lalu, ditemukan manusia purba serta fauna dan flora.
1. Tahun 1890 Eugene Dubois menemukan gigi geraham Pithecanthropus erectus yang diberi kode Trinil I.
2. Tahun 1891 ditemukan atap tengkorak diberi kode Trinil 2 menunjukkan ciri – ciri makhluk setengah manusia setengah kera yaitu volume otaknya 900 cc. Bentuk dahi menonjoldan belakangnya dibatasi penyempitan yang menyolok,tulang kepala bagian bawah tempat pelekatan otot – otot tengkorak luas menunjukkan makhluk ini otaknya belum berkembang, gigi geraham alat kunyah besar dan kuat.
3. Tahun 1892 menemukan tulang paha kiri diberi kode Trinil 3 diduga merupakan milik perempuan dengan tinggi 168 cm.Batang tulang tulang lurus tempat pelekatan sangat nyata yang menunjukkan makhluk tersebut berdiri tegak, oleh
Eugene Dubois dinamakan Pithecanthropus erectus.Menurut Darwin merupakan “ Missing Link” atau rantai penghubung antara manusia dan binatang leluhurnya yang hilang berdasarkan teori evolusi manusia. Pendapat Eugene Dubois dalam karangannya yang pertama berjudul Java tahun 1894, Namun penelitian yang dilakukan oleh T. Yakop terhadap tulang paha menunjukkan ada persamaan dengan tulang manusia sekarang dan menyebutkan Homo Erectus.
4. Tahun 1900 ditemukan Fragmen tulang oleh Eugene Dubois diberi kode Trinil 4,5,6, dan 7.Trinil 4 adalah tulang paha kanan.Trinil 5 adalah batang tulang paha kiri tanpa ujung.Trinil 6 sama dengan Trinil 4 dan Trinil 7 adalah fragmen tulang paha kanan diduga pasangan dari Trinil 5 karena bentuk dan lebar yang sama. Dari penemuan fosil – fosil tulang paha dapat diketahui bahwa tinggi tubuh pithecanthropus erectus berkisar antara 160 cm hingga 170cm dan berat badannya sekitar 104 kg. semula Eugene Dubois mengemukakan dugaan bahwa umur manusia Trinil atau Pithecanthropus erectus hidup pada jaman Plestosin awal. Unsur tulangnya berganti dengan mineral terutama calsium fosfat dan calsium karbonat. Pada fosil terdapat unsure fluor merupakan fosil masa plestosin.Fragmen Manusia Trinil di Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar. Fauna dan Flora TrinilTahun 1907 – 1908 H. Eleonare selenka melaksanakan penggalian sistematis di lokasi tempat penemuan Pithecanthropus erectus. Hasil ekskavasinya ditemukan sejumlah besar fosil hewan yang hidup dalam masa pletosin tengah. Temuan fosil hewan diteliti oleh Eugene Dubois, Martindan von Koenigswald, hasilnya dapat diketahui jenis fauna yang hidup pada masa plestosin tengah di wilayah Trinil antara lain :
Primata
1. Pithecanthopus erectus Dubois
2. Pithecanthropus Soloensis
3. Pongo Pygmaesus Hoppins.
4. Symphalangus Syndoctylus Raffles.
5. Hyaobates Ofmeloch Andebert.
6. Trachypithecus Cristatus raffles
7. Nacaca Fascicalois.
Proboscidea
1. Stegodon trigonocephalus Martin.
2. Elephos Hysudrindicus Dubois
3. Crytomastodon Marti Von Koeningwald.
Ungulata
1. Rhi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar