Cari Blog Ini

Selasa, 19 Juli 2011

NGAWI KOTA TRANSISI

Image and video hosting by TinyPic

Kabupaten ngawi terletak di bagian paling barat propinsi jawa timur,berbatasan dengan kabupaten sragen yang sudah masuk propinsi jawa tengah.seperti daerah lain yang terletak di perbatasan maka budaya masarakatnyapun sedikit berbeda dengan daerah pusat propinsi.dalam hal budaya masyarakat kabupaten ngawi condong dengan budaya jawa tengah yang dalam bahasa,tingkah laku,maupun kultur lebih santun (bukan berarti kalau tinggal di pusat propinsi gak santun) tergantung juga dari adat daerah masing masing tentunya.
Sebenarnya seh masalah ini timbul dari rasa pribada akibat dari omongan seorang temen "wong ngawi kok koyo ngono" (orang ngawi kok kaya gitu) karena sikap yang lemah lembut ,tenggang rasa ,dan toleransi yang saya miliki cukup tinggi(gak salah dong puji diri sendiri).yah memang seh kultur "wong etan"(orang jawa timur) cenderung kasar baik dari tingkah laku dan bahasa.namun gak bisa di hantam rata begitu saja juga tergantung dari pribadi masing masing.jujur sebagai orang wetan agak risi juga ngeliat dan mendengar sikap arek arek etanan(orang jawa timuran) tapi kayaknya mereka enjoy aja dengan karakter mereka, bangga bahkan (8oleh juga membanggakan asal daerahnya masing2) tapi seharusnya seh bangga dengan sikap yang lebih toleran.
ini seh pendapat pribadi maaf maaf saja kalau agak beda dengan pendapat arek arek ngawi,kalau diliat liat sikap mereka seperti itu karena ingin di pandang dan di segani dengan sikap yak yak'o(seolah olah),pete'ntang pete'nteng(sok jagoan),demikian juga dengan sikap urakannya.bukanya kita harus membudayakan sikap yang legowo sebagai budaya orang jawa pada umumnya.
Seperti pada umumnya orang jawa timuran memang terkenal garang,namun sikap itukan bukan sikap yang baik,terkecuali hanya di pakai di daerahnya masing masing dengan kultur yang sama.dengan prinsip "dimana bumi di pijak disitu langit dijunjung"toh kita juga harus menghargai budaya daerah lain apa lagi kita sebagai seorang pandatang.

budaya nyadran

Diarea makam Mbah Sentono, tepatnya masuk Dusun
Sentono Desa Selopuro Kec. Pitu Ngawi jangan sekali-sekali
berulah aneh. Menurut kesaksian beberapa penduduk setempat,
suatu hari pernah ada yang sengaja buang air kecil dan belum
pula beranjak, tiba-tiba kukunya tumbuh panjang yang meski
dipotong, kuku itu tumbuh lagi.
Nyadran atau bersih Desa diwilayah kab. Ngawi sudah tidak asing
lagi. Upacara adat ini mendapat tempat tersendiri disebagain
wilayah pedesaan, Khususnya di Dusun Sentono Desa Selopura
Kab. Ngawi. Warga masyarakat berbondong-bondong ke Makam
lulur yang diyakini sebagai “Cikal Bakal” terjadinya sebuah Desa
atau Dusun tersebut.
Juru Kunci Makam Mbah Sentono, Ki. Sumadi (60), menjelaskan
bahwa Ritual Nyadran atau bersih desa ini merupakan ungkapan
rasa Syukur kepada Yang Maha Kuasa atas segala keselamatan
yang dilimpahkan kepada warga penduduk Dusun Sentono.
Sementara Nama Dusun itu sendiri diambil dari Nama Mbah
Sentono lebih mendasar untuk menghargai jerih payahnya dalam
membuka Pedusunan ini.
Upacara Adat ini digelar pada hari Jum’at Pon yang dilakukan
setahun sekali. Pagelaran wayang Krucil yang pada tahun ini
mengambil lakon “Jaka Tingkir” ditontonkan pada siang hari serta
sebelumnya diawali dengan Ruwatan yang menyajikan Jajanan
Pasar. “Makanya kami menghimbau pada warga untuk jangan
berbuat tak senonoh di sekitar makam Mbah Sentono.” Ujar Ki
Sumadi. “Peristiwa-peristiwa aneh akan menimpa kepada yang
melanggar aturan ini.” Tambanhya.

Jumat, 15 Juli 2011

gunung warak

Image and video hosting by TinyPic

Gunung Warak, begitu biasa disebut. Sebenarnya gunung ini lebih
tepat disebut sebuah bukit, yang letaknya diwilayah Desa Sine
Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi. Hampir tiap hari dikunjungi
orang, mayoritas kaum muda dan pelajar, terlebih hari Sabtu dan
Minggu. Disekeliling gunung terhampar hutan pinus milik P.T.
Perhutani dan ditengahnya jalan menuju puncak. Para
pengunjung biasanya refresing dan nongkrong disepanjang jalan
itu, laki-perempuan, berkelompok menikmati sejuknya hawa
pegunungan.

Image and video hosting by TinyPic

Sebenarnya, secara histories memang gunung ini tidak memiliki
keistimewaan, namun bagi orang yang sedang dimabuk asmara
sangat mengenal tempat ini. Luasnya tidak seluas hamparan
gunung Lawu yang berada disebelah Selatannya, sehingga
dengan mudah untuk meletakkan pagar pembatas sebagai
wahana wisata yang potensial. Bukit dan jurang yang tidak curam
serta wahana hutan pinusnya sangatlah potensi sebagai wana
wisata hewan atau minizoo, juga kegiatan outbond tentu sangat
menarik. Dengan restribusi yang relative terjangkau, selain
menjadi lahan ekonomi bagi perhutani, penduduk sekitar juga bagi
pemerintah daerah sebagai peningkatan pendapatan.****(lentera-online.com)****

Selasa, 12 Juli 2011

air terjun suwono

Image and video hosting by TinyPic

Selama ini masyarakat ngawi dan
sekitarnya mengenal air terjun atau waterfall di kabupaten ngawi
hanya air terjun srambang, jogorogo. Tenyata masih banyak lagi
eksotisme pemandangan gunung lawu yang yang belum
diketahui masyarakat. Tepatnya di dusun ngroto, desa
hargomulyo, kecamatan ngrambe, barat daya kecamatan
jogorogo juga memiliki sebuah objek wisata air terjun yang tidak
kalah menariknya dengan air terjun srambang, yang menurut
masyarakat setempat disebut air terjun suwono.
Kalau Air terjun srambang berlokasi diwilayah pemangkuan hutan
perhutani, letak air terjun Suwono berada diantara dua tebing,
disebelah timur hutan perhutani, sedangkan sebelah barat
merupakan hamparan kebun the milik Pemkab ngawi yang
dikelola oleh P.T.Candiloka. Jarak secara geografis antara air terjun
Srambang tidak jauh, hanya dibalik bukit sebelahnya.
Pemandangan pada ketinggian perkebunan the jamus (dekat air
terjun suwono)
Faktor geografis tersebut membuat Air Terjun Suwono memiliki
nilai lebih dibandingkan dengan Air Terjun Srambang yang telah
dikenal luas oleh masyarakat (terutama masyarkat ngawi).
Hamparan kehijauan the dengan kontur bebukitan menjadi daya
tarik lebih dari tempat ini dibanding tempat lain.


Image and video hosting by TinyPic

Dengan ketinggian tebing curam sekitar dua puluh meter, cukup
membuat tempat ini begitu menawan dan berpeluang menjadi
obyek wisata andalan Kabupaten Ngawi. Menurut salah satu
masyarakat setempat, Grojogan Suwono ini mengalir sepanjang
musim. Disaat musim kemarau pun debet airnya pun tidak
berkurang. Dengan demikian keindahan air terjun ini bisa dinikmati
sepanjang waktu.
Perpaduan hutan dengan hamparan kebun the yang sangat luas
membuat pengunjung bisa berlama-lama menikmati
pemandangannya. Maka tidak heran setiap ada pengunjung baru,
mereka akan puas bisa menikmati tempat itu. Cantik, masih
perawan,sisi lain yang menjadikan pengunjung serasa di belantara
surga. Begitu kira-kira setiap pengunjung pernah datang di kaki
gunung lawu ini. Sejak setahun terakhir, pada tiap hari minggu
tempat ini mulai sering di kunjungi masyarakat yang rata-rata
anak muda.
Tidak hanya terbatas itu, Desa Hargomulyo jugamemiliki potensi
lain yaitu perkebunan kopi milik masyarakat, buah-buahan, dan
potensial dikembangkan menjadi sebuah Desa wisata. Beberapa
waktu yang lalu salah seorang pengusaha di ngawi, Ony Anwar
Harsono (kini menjadi wakil bupati ngawi) mendorong dan
memotivasi agar masyarakat mengembangkan sebuah
perkebunan kopi.
Menurut Kades Hargomulyo, Sukarman, memang kondisi Desa
Hargomulyo sangat memadai untuk pengembangan kopi, kakao,
dan sejumlah tanaman buah. Untuk itu ia berharap, pemerintah
akan mengembangkan lebih lanjut upaya yang telah dilakukan
oleh Wididi Go Green, salah satu kegiatan sosial perusahaan
Widodo Putra, Ngawi.
Di Dusun Ngroto sendiri ada sebuah keunikan lain yang pastinya
akan menambah kekayaan desa ini yaitu rumah batu (Omah
Watu) , yang akan menambah kekayaan desa ini yaitu rumah
batu, yang dibangun oleh seorang warga setempat sendirian
selama ledih dari 40 tahun. Rumah yang di bangun dengan
memam faatkan kelimpahan batu-batu yang ditumpuk mirip
sebuah candi, juga sebuah obyek langka. Letak rumah batu ini
kebetulsn bersebelahan dengan jalan menuju air terjun suwoono.
Sayang kondisi rumah batu yang masih didiami oleh salah satu
anaknya itu kini sebagian telah runtuh oleh angin. Padahal ketika
terjadi gempa pada tahu 80-an tidak mengalami keruntuhan

Jumat, 08 Juli 2011

PEMANDIAN HARGO DUMILAH (new 2010)

Image and video hosting by TinyPic

NGAWI. Suasana yang asri itulah terlihat dari kolam pemandian Hargo Dumilah yang berada di lereng utara Gunung Lawu
tepatnya di Desa Setono, Kecamatan Ngrambe, Atau berada disebelah selatan Kota Ngawi yang berjarak 30 Kilometer.
Kerindangan pohon jati yang berjajar ditepi kolam menambah anggunnya suasana kolam pemandian Hargo Dumilah. Apalagi
berlatar belakang Gunung Lawu dan areal persawahan, cukup sudah alam yang natural melengkapi keindahan sekaligus
memberikan nuansa tersendiri bagi para pengunjungnya untuk berelaksasi bersama keluarga.

Image and video hosting by TinyPic

Kolam pemandian Hargo Dumilah bukan sekedar tempat mandi saja akan tetapi memberikan pesona yang memanjakan bagi Para pengunjungnya, dengan ticket masuk Rp 5000 sampai sepuasnya dilengkapi 12 tempat lesehan berupa rumah panggung kecil atau biasa di sebut dengan saung yang berbahan baku dari Bambu menambah nilai artistik khas alam. Diharapkan pengunjunGnya bukan saja menikmati kolam pemandiannya saja, tetapi bisa
sebagai tempat transit untuk beristirahat sambil menikmati wisata kuliner. Lidah para pengunjung akan dimanjakan dengan masAkan ikan bakar dan bakso. Khusus untuk masakan ikan bakar tersedia
berbagai menu ikanya mulai dari gurami bakar satu porsi Rp
20.000, ikan patin bakar Rp 17.000, dan ikan lele bakar hanya Rp
7.000. Kemudian untuk pengunjung sendiri bisa menikmati kolam pemandian ini antara pukul 08.00 WIB sampai 21.00 WIB. kolam yang dibangun sejak 1 Juli 2010
merupakan satu-satunya kolam pemandian yang memaKai sirkulasi air secara langsung dari sumber mata air dikaki Gunung
Lawu tanpa daur ulang.Selain itu pemandian Hargo Dumilah
memiliki nilai tersendiri secara kultur filosofi. Nama Hargo Dumilah merupakan nama
terakhir dari tiga puncak tertinggi yang ada di Gunung Lawu yaitu
Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Ketingian dari
puncak Hargo Dumilah sendiri berada 3265 meter dpl. Hargo Dumilah memiliki makna Hargo yang berarti Gunung dan Dumilah
bisa di maknai suatu pelita atau penerangan.Kemudian harapan kedepanya kolam
renang Hargo Dumilah menjadi multi fungsi sebagai tujuan
wisata, mulai wisata alam, wisata kuliner, wisata pemandian dan
wisata ilmiah. Dari kolam renang ini bisa
menyumbangkan pajak kepada Daerah Kabupaten Ngawi sebesar
10 persen dari total jumlah pengunjung dengan akumulasi per
tiketnya Rp 5000. Selain itu membuka lowongan pekerjaan dengan memperkejakan sekitar 15 orang dan apabila sudah berjalan semuanya fasilitas kolam kemungkinan bisa menyerap
tenaga kerja sekitar 40 an orang. Berarti dapat mengurangi angka pengangguran yang ada di Kabupeten Ngawi selama ini.

WADUK SANGIRAN

Image and video hosting by TinyPic

Waduk Sangiran terletak di Desa Sumberbening bagian Utara termasuk kecamatan Bringin Ngawi Jawa Timur.
Waduk Sangiran antara jalan Raya Ngawi - Caruban km
25 .Sesampai desa Jatipuro Kecamatan Karangjati masuk ke Utara atau Jembatan Kantor Pos Dusun Bangon Desa Karangjati ke Utara masuk desa Sumberbening Kecamatan Bringin.Kurang lebih 2 km
ada persimpangan pertigaan Pasar Kecil atau Warung waruNg Sumberbening ambil jalan ke kanan 50 meter menikung kekiri atau
ke Utara lurus kurang lebih 1 km.

Image and video hosting by TinyPic

Waduk yang luasnya 32.90 km tempat yang cocok untuk
memancing ikan, pemandangan yang indah membuat mata kita
terperana. Hembusan angin menambah sejuk suasana,dan kondisi lingkungan yang masih asri membuat nyaman untuk berekreasi.

Image and video hosting by TinyPic

Waduk sangiran lebih terkenal untuk arena memancing,di waduk ini disediakan bagan dan penyewaan perahu,untuk masuk ke waduk di kenakan biaya 5000 rupiah untuk perorangan,sedang untuk biaya sewa bagan dan perahu di kenakan biaya 50,000 rupiah, bisa juga menyewa perahu untuk berkeliling waduk , berwisata di waduk sangiran juga dapat di jadikan wisata kuliner,di tempat ini banyak terdapat tempat tempat untuk bakar ikan,kedai makanan dan minuman.
Banyak jenis ikan yang terdapat di waduk sangiran, yang paling populer adalah ikan nila,lele,tombro,gabus,patin,dan juga bandeng air tawar.
Image and video hosting by TinyPic

Rabu, 06 Juli 2011

AIR TERJUN TELENG SELO ONDO

Image and video hosting by TinyPic

****http://republikendonesa.blogspot.com/search/label/Wisata
%20Lokal%20Ngawi
Air terjun Teleng Selo Ondo terletak di Jogorogo Ngawi ,tepatnya di desa Ngrayudan.
Image and video hosting by TinyPic

****http://republikendonesa.blogspot.com/search/label/Wisata
%20Lokal%20Ngawi
Air terjun yang beraba di lereng utara gunung lawu ini menawarkan keindahan alam pegunungan,dan juga hutan pinus. Didukung pula dengan udara sejuk ( cenderung dingin ) dan suasana yang damai.suara gemericik air air terjun berpadu kontras dengan liukan aliran sungai , mampu memberikan suasana yang tak mampu di gambarkan dengan kata kata.

Image and video hosting by TinyPic

****http://republikendonesa.blogspot.com/search/label/Wisata
%20Lokal%20Ngawi
Image and video hosting by TinyPic

****http://republikendonesa.blogspot.com/search/label/Wisata
%20Lokal%20Ngawi
Keindahan air terjun teleng selo ondo akan semakin nyata bila di kunjungi pada waktu pagi,di waktu kabut pagi masih mengambang, yang akan menciptakan nuansa indah,seakan akan air terjun yang tak berdasar,dengan permukaan sugai yang tertutup kabut.di tambah dengan kondisi lingkungan yang masih alami air terjun teleng selo ondo mampu memberikan nuansa keindahan yang sempurna.
Image and video hosting by TinyPic

****http://republikendonesa.blogspot.com/search/label/Wisata
%20Lokal%20Ngawi
Di daerah Ngrayudan juga terdapat bumi perkemahan Selo Ondo,di sini terdapat tebing yang cukup terjal dan bisa digunakan untuk kegiatan outbound, seperti rock climbing, halang rintang dll. Hal ini di dukung oleh kondisi alam yang masih asri,hutan yang masih alami dan tebing tebing terjal.
Image and video hosting by TinyPic
****http://republikendonesa.blogspot.com/search/label/Wisata
%20Lokal%20Ngawi

Selasa, 05 Juli 2011

komplek candi demangan

Image and video hosting by TinyPic
****http://republikendonesa.blogspot.com/search/label/Wisata
%20Lokal%20Ngawi
***komplek candi demangan***
komplek candi demangan terletak di desa ngayudan jogorogo ngawi. Di komplek ini terdapat tempat persembahan,batu lingga yoni dan mata air yang di percaya sebagai air suci. Di demangan ini juga sering di datangi secara kusus oleh orang orang Bali kerna tempat ini di anggap tempat suci.

Image and video hosting by TinyPic

****http://republikendonesa.blogspot.com/search/label/Wisata
%20Lokal%20Ngawi
***situs air suci***
Image and video hosting by TinyPic
***Batu lingga yoni***
****http://republikendonesa.blogspot.com/search/label/Wisata
%20Lokal%20Ngawi
Di desa Ngayudan juga terdapat situs ' masinan kijang '.

Image and video hosting by TinyPic
***pintu masuk situs masinan kijang***
****http://republikendonesa.blogspot.com/search/label/Wisata
%20Lokal%20Ngawi
Terletak di tengah tengah tengah desa Ngayudan, berupa batu setinggi satu meter yang berbentu persegi panjang.batu tersebut terlihat halus dan mengkilat terlihat seperti papan kayu yang di haluskan, konon batu tersebut sering di jilati oleh kijang .
Image and video hosting by TinyPic
***batu masinan kijang***
****http://republikendonesa.blogspot.com/search/label/Wisata
%20Lokal%20Ngawi

Minggu, 03 Juli 2011

THE LEGEND OF LAWU MOUNTAIN

Image and video hosting by TinyPic
Nama asli Gunung Lawu adalah
Wukir Mahendra. Menurut legenda, Gunung Lawu merupakan
kerajaan pertama Jawa yang dipimpin oleh raja yang
dikirim dari Khayangan karena terpana melihat keindahan alam
diseputar Gunung Lawu. Sejak jaman Prabu Brawijaya V, raja
Majapahit pada abad ke 15 hingga kerajaan Mataram II banyak
upacara spiritual diselenggarakan di Gunung Lawu. Hingga saat
ini Gunung Lawu masih mempunyai ikatan yang erat dengan
Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta terutama pada bulan
Suro. Saat itu, para kerabat Keraton sering berziarah ke tempat keramat di puncak Gunung Lawu.
Padang rumput pegunungan banjaran Festuca
nubigena yang mengelilingi sebuah danau gunung di kawah tua
menjelang Pos terakhir menuju puncak pada ketinggian 3.200 m
dpl yang biasanya kering di musim kemarau. Konon pendaki
yang mandi berendam di tempat ini, segala keinginannya dapat
terkabul. Rumput yang
tumbuh di dasar telaga ini berwarna kuning sehingga airnya
kelihatan kuning ,diapit oleh puncak Hargo dumilah
dengan puncak lainnya. Luas dasar telaga Kuning ini sekitar 4 Ha.
Di sana ada sebuah mata air yang disebut Sendang Drajad,
sumber air ini berupa sumur dengan garis tengah 2 meter dan
memiliki kedalaman 2 meter. Meskipun berada di puncak gunung
sumur ini airnya tidak pernah habis atau kering walaupun diambil
terus menerus.
Juga ada sebuah gua yang disebut Sumur Jolotundo menjelang
puncak, gua ini gelap dan sangat curam turun ke bawah kurang
lebih sedalam 5 meter. Gua ini dikeramatkan oleh masyarakat dan
sering dipakai untuk bertapa.

Image and video hosting by TinyPic
Terdapat sebuah bangunan di
sekitar puncak Argodumilah yang disebut Hargo Dalem yang
banyak disinggahi para peziarah. Di sekitar Hargo Dalem ini
banyak terdapat bangunan dari seng yang dapat digunakan untuk
bermalam dan berlindung dari hujan dan angin. Terdapat
warung makanan dan minuman yang sangat membantu bagi
pendaki dan pejiarah yang kelelahan, lapar, dan kedinginan. Inilah
keunikan Gunung Lawu dengan ketinggian 3.265 mdpl, terdapat
warung di dekat puncaknya.
Pasar Diyeng atau Pasar Setan, berupa prasasti batu yang
berblok-blok, pasar ini hanya dapat dilihat secara gaib. Pasar
Diyeng akan memberikan berkah bagi para pejiarah yang
percaya. Bila berada ditempat ini kemudian secara tiba-tiba kita
mendengar suara "mau beli apa dik?" maka segeralah
membuang uang terserah dalam jumlah berapapun, lalu petiklah
daun atau rumput seolah-olah kita berbelanja. Menurut
kepercayaan masyarakat setempat, kita akan memperoleh
kembalian uang dalam jumlah yang sangat banyak.
Pawom Sewu terletak di dekat pos 5 Jalur Cemoro Sewu. Tempat
ini berbentuk susunan batu yang menyerupai candi.
Dulunya digunakan bertapa para abdi Raja Parabu Brawijaya V.

Puncak Argodumilah pada saat tertutup awan sangat indah, kita
menyaksikan beberapa puncak lainnya seperti pulau - pulau kecil
yang dibatasi oleh lautan awan, kita merasa berada di atas awan seperti di kahyangan. Bila udara bersih tanpa awan kita bisa
melihat Samudera Indonesia. kita dapat melihat pantulan matahari
di Samudera Indonesia, deburan ombak Laut Selatan
sepertinya sangat dekat. terlihat jelas kota Wonogiri juga
kota-kota di Jawa Timur. Tampak waduk Gajah mungkur juga
telaga Sarangan.

Image and video hosting by TinyPic
MISTERI GUNUNG LAWU
Gunung Lawu bersosok angker dan menyimpan misteri dengan
tiga puncak utamanya : Harga Dalem, Harga Dumilah dan Harga
Dumiling yang dimitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa.
Harga Dalem diyakini masyarakat setempat sebagai tempat
pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas, Harga Dumiling
diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon, dan Harga
Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering
dipergunakan sebagai ajang menjadi kemampuan olah batin dan
meditasi.
Konon kabarnya gunung Lawu merupakan pusat kegiatan
spiritual di Tanah Jawa dan ada hubungan dekat dengan tradisi
dan budaya keraton, semisal upacara labuhan setiap bulan Suro yang dilakukan oleh Keraton Yogyakarta. Dari visi
folklore, ada kisah mitologi setempat yang menarik dan
menyakinkan siapa sebenarnya penguasa gunung Lawu dan
mengapa tempat itu begitu berwibawa dan berkesan angker bagi
penduduk setempat atau siapa saja yang bermaksud tetirah dan
mesanggarah.
Siapapun yang hendak pergi ke puncaknya bekal pengetahuan
utama adalah peraturan-peraturan
yang tertulis yakni larangan-larangan untuk tidak melakukan
sesuatu, baik bersifat perbuatan maupun perkataan, dan bila
pantangan itu dilanggar di pelaku diyakini bakal bernasib naas.
Tempat-tempat lain yang diyakini misterius oleh penduduk
setempat selain tiga puncak tersebut yakni: Sendang Inten,
Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jalatunda, Kawah
Candradimuka, Repat Kepanasan/Cakrasurya, dan Pringgodani.

Jumat, 01 Juli 2011

seni dan budaya ngawi (part:5)

**DONGKREK**
Dongkrek adalah kesenian rakyat ngawi, yg bisa dimainkan oleh
anak2. dongkrek mempunyai filosofi untuk mengusir pegeblug
atau wabah penyakit yg mengganggu masyarakat, juga untuk
tolak bala, serta mengurangi keburukan.
nama dongkrek terinspirasi dari bunyi alat musik yg
mengiringinya. bunyi ‘dung’ berasal dari bedug, dan bunyi ‘krek’
berasal dari alat musik yg disebut korek. bla bla blah… jadi, apa itu
dongkrek? nama dongkrek terinspirasi dari bunyi alat musik yg
mengiringinya. bunyi 'dung' berasal dari bedug, dan bunyi 'krek'
berasal dari alat musik yg disebut korek. kalo bedugnya ya sama
dg bedug2 yg biasa kita liat di masjid (cuman mungkin ukurannya
lebih kecil). yg menarik itu korek, korek ini nggak ada padanannya
di kesenian lain, cuman ada di dongkrek. sehingga jadi ciri khas
seni dongkrek.

Image and video hosting by TinyPic

peralatan musik dongkrek: bedug, korek, kentongan, kenong,
gong besi, gong kempul, kendang. peralatan topeng dongkrek:
topeng orang tua, topeng putri, topeng gendruwo/buto, juga
topeng masyarakat dan gendongan.
dongkrek adalah kesenian rakyat, yg bisa dimainkan oleh anak2.
dongkrek mempunyai filosofi untuk mengusir pegeblug atau
wabah penyakit yg mengganggu masyarakat, juga untuk tolak
bala, serta mengurangi keburukan.
sejarahnya, dongkrek dulu dipopulerkan tahun 1910 oleh R. Bei Lo
Prawirodipura, seorang palang(?) di daerah caruban. dongkrek
punya banyak versi: dari madiun selatan, dari takeran, sampai dari
ngawi juga ada. semua versi itu untuk kebaikan, kan filosofinya
untuk tolak bala, untuk mengurangi keburukan.
tahun 1973, dongkrek digali dan dikembangkan oleh dinas P dan K
kabupaten madiun dan dinas P dan K propinsi jawa timur. tahun
1980 diadakan garap tari oleh pak suwondo, kepala seksi
kebudayaan kabupaten madiun. tapi semakin lama dongkrek ini
semakin tenggelam, jadi nggak terkenal. baru mulai tahun 2002
dongkrek dibawa kelompok seni "condro budoyo" mengikuti
festival2 ke luar madiun, termasuk ke festival cak durasim,
surabaya. bahkan sampek tampil di istana segala.